LiputanMu.ID – Ripple (XRP) telah mengalami fluktuasi harga yang tajam dalam beberapa bulan terakhir, menarik perhatian pasar dengan lonjakan besar dan perkembangan regulasi yang signifikan.
Pada 16 Januari, XRP mencapai harga tertinggi multi-tahun di $3,39, didorong oleh sentimen pasar yang kuat. Namun, reli ini tidak bertahan lama.
Hingga 17 Februari, harga XRP telah turun menjadi $2,68, mencatat penurunan 21% dari puncaknya di Januari.
Meskipun begitu, XRP masih tertinggal sekitar 31% dari rekor tertingginya di $3,89 yang tercapai pada Januari 2018.
Meskipun mengalami koreksi, XRP tetap menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik dalam daftar 100 teratas, mencatatkan kenaikan 145% dalam 90 hari terakhir.
Kenaikan ini mengungguli Ethereum dan Solana, yang mengalami penurunan dalam periode yang sama.
Faktor Pendukung Lonjakan XRP
Beberapa faktor eksternal turut mempengaruhi pergerakan XRP.
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS kembali menciptakan atmosfer yang lebih ramah terhadap kripto, meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset digital, termasuk XRP.
Selain itu, pengunduran diri Ketua SEC Gary Gensler juga membawa optimisme baru, dengan harapan bahwa kepemimpinan baru SEC yang dipimpin oleh Mark Uyeda akan lebih mendukung regulasi yang menguntungkan bagi industri kripto.
Dengan kombinasi aksi harga yang kuat, dinamika regulasi, dan perubahan politik, bagaimana prospek XRP ke depan? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
ETF XRP: Apakah Akan Segera Hadir?
Di tengah volatilitas pasar dan perkembangan kunci, XRP tetap menjadi pusat perhatian.
Pada 13 Februari, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi mengakui pengajuan dari Bursa Efek New York dan Grayscale Investments untuk ETF spot XRP.
Proposal ini bertujuan untuk mengonversi Trust XRP senilai $16,1 juta milik Grayscale menjadi ETF yang dapat diperdagangkan, dengan Coinbase Custody Trust Company sebagai kustodian dan BNY Mellon sebagai administrator.
Pengakuan SEC ini menandakan bahwa proses tinjauan telah dimulai, membuka peluang bagi persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu 240 hari.
Tenggat waktu pertama ditetapkan pada pertengahan Maret, menandai awal periode tinjauan selama 45 hari.
Baca Juga: Spekulasi Kasus Ripple Menguat, Strategi Hukum SEC Bisa Pengaruhi Harga XRP
Setelah itu, SEC dapat mengambil keputusan atau memperpanjang proses hingga keputusan final yang diperkirakan keluar pada pertengahan Oktober 2025.
Selain Grayscale, Chicago Board Options Exchange juga mengajukan aplikasi untuk ETF XRP dari Bitwise. Berbeda dengan Grayscale yang ingin mengonversi trust yang sudah ada, Bitwise meluncurkan dana baru.
Tantangan Regulasi dan Peluang
Salah satu hambatan terbesar bagi ETF XRP adalah perbedaan dengan ETF berbasis komoditas seperti Bitcoin dan emas, yang memiliki pasar berjangka yang diatur sebelum mendapatkan persetujuan ETF.
XRP tidak memiliki pasar berjangka yang diatur, yang bisa menjadi faktor penting dalam keputusan SEC.
Selain itu, kasus hukum antara Ripple dan SEC yang dimulai pada Desember 2020 masih memberikan ketidakpastian.
Meskipun Ripple memenangkan sebagian kasus pada Agustus 2023, keputusan akhir masih belum jelas, membuat persetujuan ETF XRP lebih rumit dibandingkan ETF Bitcoin dan Ethereum.
Momen Penentuan untuk XRP
XRP sedang berada di titik kritis, mendekati level resistensi yang telah menentukan nasibnya selama bertahun-tahun.
Dalam dua bulan terakhir, XRP telah menguji kisaran $3,15 hingga $3,50, yang sebelumnya selalu menjadi titik balik antara reli besar atau konsolidasi harga.
Pada 16 Januari, XRP mencapai harga tertinggi multi-tahun di $3,39, tetapi gagal menembus lebih tinggi.
Kemudian, pada 3 Februari, XRP jatuh 43% ke $1,94 akibat ketidakpastian global terkait kebijakan perdagangan Donald Trump, menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar kripto.
Namun, XRP kembali pulih dan kini sekali lagi mendekati level resistensi yang sama, membuka peluang untuk terobosan baru.
Prediksi Harga XRP: Sejarah Terulang?
Bull run XRP pada 2017 masih menjadi referensi utama, dengan beberapa indikator menunjukkan pola yang mirip dengan lonjakan harga sebelumnya.
Egrag Crypto menyoroti Bull Market Support Band (BMSB), indikator teknikal yang menentukan fase bullish atau bearish suatu aset. Saat ini, XRP berada di atas BMSB, seperti sebelum lonjakan 1.500% pada 2017 yang membawa harga XRP ke level tertinggi.
Javon Marks memperkuat analisis ini dengan membandingkan pola harga XRP saat ini dengan pergerakan di 2017. Jika sejarah berulang, harga XRP bisa melonjak hingga $27.
Selain itu, teori Elliott Wave juga menunjukkan potensi kenaikan signifikan.
Analis Dark Defender memperkirakan XRP sedang berada di Gelombang 4 dari Siklus Intermediate, dengan target Gelombang 5 di $5,85.
Siklus Primer yang melacak pergerakan jangka panjang menunjukkan target lebih tinggi di $18,22.
Baca Juga: Analis Kripto Kembali Prediksi XRP Bisa Capai $100, Apa yang Perlu Diketahui?
Meskipun XRP menunjukkan potensi besar untuk reli besar-besaran, pasar kripto tetap penuh ketidakpastian.
ETF XRP, adopsi institusional, dan perkembangan hukum dengan SEC akan menjadi faktor utama yang menentukan masa depan XRP.
Para trader disarankan untuk menerapkan manajemen risiko yang baik, menghindari over-leverage, dan hanya menginvestasikan dana yang siap untuk ditanggung risikonya.
Kini, semua mata tertuju pada apakah XRP dapat menembus level resistensi utama atau jika sejarah akan kembali terulang.