LiputanMu.ID – Harapan sebagian investor kripto terhadap lonjakan harga Shiba Inu (SHIB) hingga menembus angka $1 tampaknya harus dikubur dalam-dalam.
Seorang analis Bitcoin ternama baru-baru ini mengungkapkan prediksi realistis tentang masa depan aset digital berlogo anjing Shiba tersebut.
Dalam sebuah ulasan terbaru, analis yang juga dikenal sebagai Davinci Jeremie, sosok berpengaruh di dunia kripto dengan lebih dari 825 ribu pengikut di platform X (sebelumnya Twitter) secara tegas menyatakan bahwa harga Shiba Inu tidak akan pernah mencapai $1.
Baca Juga: $SHIB, Pakar Ini Sebut Langkah Strategis Shiba Inu Bisa Meroket Kepuncak
Menurutnya, angka tersebut nyaris mustahil dicapai, baik dari sisi logika pasar maupun perhitungan matematis.
Kenapa Harga Shiba Inu Tak Akan Sampai $1?
Jeremie menyoroti salah satu faktor utama yang membuat harga Shiba Inu sulit menyentuh $1, yakni jumlah suplai token yang sangat besar di pasaran.
Berdasarkan data per April 2025, total suplai beredar Shiba Inu berada di kisaran 589,5 triliun token.
Angka ini bahkan terus mengalami perubahan seiring dengan aktivitas “token burn” yang rutin dilakukan oleh komunitasnya.
Untuk bisa menyentuh harga $1 per token, kapitalisasi pasar Shiba Inu harus melonjak hingga angka fantastis, yaitu sekitar $600 triliun.
Sebagai perbandingan, saat ini kapitalisasi pasar Bitcoin sebagai aset kripto terbesar di dunia — berada di kisaran $1,66 triliun.
Artinya, Shiba Inu harus mencetak nilai pasar hampir 600 kali lipat lebih besar dari Bitcoin agar bisa menembus harga $1.
Angka Fantastis: Melampaui Emas dan Seluruh Pasar Kripto
Perbandingan yang lebih mencolok lagi bisa dilihat dari total nilai pasar emas global. Aset yang selama ini dikenal sebagai penyimpan nilai paling stabil itu memiliki kapitalisasi pasar sekitar $21,8 triliun.
Jika Shiba Inu benar-benar mencapai harga $1, nilai pasar SHIB bahkan harus mencapai hampir 30 kali lipat dari nilai seluruh cadangan emas dunia.
Bahkan jika dibandingkan dengan keseluruhan pasar kripto saat ini yang berada di kisaran $2,65 triliun, target harga $1 untuk Shiba Inu dinilai sangat tidak realistis, kecuali ada perubahan drastis pada suplai token atau mekanisme ekonomi di baliknya.
Suplai Besar Jadi Penghambat Harga
Tak seperti Bitcoin yang memiliki jumlah pasokan terbatas sebesar 21 juta unit, Shiba Inu diciptakan dengan suplai yang sangat besar, demi mendorong partisipasi komunitas yang luas.
Namun, strategi ini justru menjadi penghambat utama dalam mendorong harga token naik signifikan.
Saat ini, harga Shiba Inu berada di kisaran $0.000012 per token. Untuk bisa melonjak ke angka $1, diperlukan pengurangan suplai dalam jumlah besar baik melalui skema “token burn” massal ataupun perubahan mendasar pada ekosistem Shiba Inu.
Meski sejauh ini lebih dari 410 triliun token SHIB telah dibakar, suplai yang tersisa di pasar masih sangat besar, sehingga kenaikan harga ke level yang diidamkan banyak investor tampak semakin sulit diwujudkan.
Komunitas Akui Target Harga $1 Hanya Impian
Pernyataan dari Davinci Jeremie ini mendapat respon luas di kalangan penggemar kripto, khususnya komunitas Shiba Inu.
Sebagian besar mengakui bahwa impian melihat SHIB di harga $1 memang jauh dari kenyataan, setidaknya dalam kondisi pasar saat ini.
Meski demikian, tidak sedikit anggota komunitas yang tetap optimistis dan menyebutkan bahwa pengurangan suplai secara masif lewat mekanisme pembakaran token bisa menjadi satu-satunya jalan agar harga SHIB bisa terdongkrak lebih tinggi di masa depan.
Namun, hingga kini, angka suplai yang luar biasa besar tetap menjadi tantangan terbesar bagi ekosistem Shiba Inu.
Meskipun Shiba Inu sempat mencuri perhatian di pasar kripto sebagai salah satu meme coin paling populer, peluang token ini menembus harga $1 masih jauh dari realistis, baik dari sisi perhitungan matematis maupun dinamika pasar.
Kecuali terjadi perubahan drastis pada jumlah suplai atau lonjakan adopsi di tingkat global, Shiba Inu diprediksi akan tetap berada di kisaran harga mikro, seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.