LiputanMu.ID – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menorehkan prestasi. Kali ini Kampus Putih sukses memborong banyak penghargaan dalam Anugerah Kampus Unggulan (AKU) pada 5 September lalu di Grand Mercure Malang.
Pengahragaan tersebut diberikan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur yang meliputi berbagai kategori.
4 Penhargaan Diraih UMM
Menariknya, UMM mendapat empat penghargaan langsung dalam anugerah tersebut. Antara lain kualitas pelaporan terbaik, perguruan tinggi berprestasi bidang kemahasiswaan, implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI), dan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat klaster mandiri.
Tidak sampai disitu, ada juga tiga dosen UMM yang mendapat anugerah academik leader. Mereka adalah Dr. Sugiarti, M.Si. pada bidang seni dan budaya, Prof. Dr. Tobroni, M.Si pada bidang kependidikan, dan Prof.Ir. Ilyas Masudin, MLogSCM., Ph.D. pada bidang teknologi.
Kepala Humas UMM Dr. Isnaini, M.Pd. menyampaikan bahwa berbagai penghargaan yang didapatkan kampus putih tersebut menjadi komitmen nyata dalam memajukan pendidikan. Selain itu juga menjadi bentuk konsistensi sivitas akademika UMM dalam menjaga pelayanan pendidikan. Apalagi mengingat bahwa ini bukanlah kali pertama UMM mendapat anugerah kampus unggulan dari LLDIKTI Wilayah VII, bahkan setiap tahun.
“Menjaga pelayanan pendidikan di UMM itu wajib hukumnya dan itu bisa dibuktikan dari anugerah yang kami raih. Ini bukan kali pertama kami memperolehnya, hampir setiap tahun kami raih,” ungkapnya.
Menurutnya, prestasi tersebut tentu akan dijaga dan terus ditingkatkan. Mengingat bahwa kebutuhan masyarakat juga sangat dinamis di setiap zamannya. Hal itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi perguran tinggi untuk terus meningkatkan inovasi dan produk unggulan.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VII Dr. dr. Ivan Rafian, M.KP., menyampaikan, anugerah kampus unggulan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan semangat bagi universitas, baik negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur. Semangat tersebut tentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih unggul. Terlebih lagi sebagai persiapan dalam menyambut Indonesia Emas tahun 2045.
Selain itu, ia juga mendorong para pimpinan universitas untuk saling berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan. Apalagi melihat tantangan global yang sangat dinamis dan akan sulit jika dihadapi sendirian. Ia berharap, anugerah ini menjadi motivasi bagi semua kampus, khususnya yang ada di Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas.
“Harapan kami tidak lain untuk menciptakan perubahan dalam dunia pendidikan yang mampu menjawab tantangan global. Universitas sebagai tempat untuk mencetak sumber daya manusia harus mampu menciptakan produk yang unggul pula,” ungkapnya.