Astronom Ungkap Foto Bintang Pertama di Luar Galaksi Bima Sakti

LiputanMu.ID – Para astronom untuk pertama kalinya berhasil mengambil foto close-up bintang di luar galaksi Bima Sakti, menurut pernyataan yang dirilis oleh European Southern Observatory (ESO)

Redaksi

Sains

Kiri Foto Bintang Pertama yang ditangkap diluar galaksi Bima Sakti Kanan hasil edit yang memberikan gambaran bintang diluar galaksi
Kiri Foto Bintang Pertama yang ditangkap diluar galaksi Bima Sakti Kanan hasil edit yang memberikan gambaran bintang diluar galaksi

LiputanMu.ID – Para astronom untuk pertama kalinya berhasil mengambil foto close-up bintang di luar galaksi Bima Sakti, menurut pernyataan yang dirilis oleh European Southern Observatory (ESO) pada Kamis.

Bintang tersebut, yang diberi nama WOH G64, berada pada jarak 160.000 tahun cahaya dari Bumi di Awan Magellan Besar, sebuah galaksi kecil yang mengorbit Bima Sakti.

Bintang ini diklasifikasikan sebagai superraksasa merah dan memiliki ukuran sekitar 2.000 kali lebih besar dari Matahari.

Baca Juga: Melihat Hujan Meteor Terbesar Tahun 2024 di Blue Mountains Bersama Ahli Astronomi

Saat ini, WOH G64 sedang berada di fase akhir kehidupannya, melepaskan gas dan debu sebelum akhirnya meledak menjadi supernova, sebagaimana dijelaskan oleh ESO.

“Kami menemukan sebuah kepompong berbentuk telur yang mengelilingi bintang tersebut,” ujar Keiichi Ohnaka, astrofisikawan dari Universidad Andrés Bello, Chili, sekaligus penulis pendamping penelitian ini.

“Penemuan ini sangat menarik karena kemungkinan berkaitan dengan pelepasan material drastis dari bintang yang sekarat sebelum ledakan supernova terjadi.” imbuhnya.

Bintang WOH G64 sudah diketahui keberadaannya oleh para astronom selama “puluhan tahun” dan sering disebut sebagai “bintang raksasa.”

Baca Juga: Satelit TESS Milik NASA Pecahkan Rekor dengan Menemukan Bintang Kembar Tiga

“Kami menemukan bahwa bintang ini telah mengalami perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir, memberikan kesempatan langka bagi kami untuk mengamati kehidupan bintang secara langsung,” kata Gerd Weigelt, profesor astronomi di Max Planck Institute for Radio Astronomy sekaligus penulis pendamping studi tersebut.

Pada tahap akhir kehidupannya, superraksasa merah seperti WOH G64 melepaskan lapisan luar gas dan debunya dalam proses yang dapat berlangsung selama ribuan tahun.

“Bintang ini adalah salah satu yang paling ekstrem di jenisnya, dan setiap perubahan drastis dapat membawa bintang ini lebih dekat ke akhir yang eksplosif,” ungkap Jacco van Loon, direktur Keele Observatory di Keele University, yang telah mempelajari WOH G64 sejak 1990-an.

Ikuti Kami di Google News

Related Post

Tinggalkan komentar