XRP Meroket 300% dalam Sebulan, Prospek Pertumbuhan Masih Terbuka Lebar

LiputanMu.ID – Harga cryptocurrency milik Ripple, XRP, mencatat lonjakan luar biasa sebesar 300% dalam sebulan terakhir. Sejak awal 2021, ketika XRP diperdagangkan di level $0,22, nilainya

Redaksi

Finance

XRP Meroket 300% dalam Sebulan
XRP Meroket 300% dalam Sebulan

LiputanMu.ID – Harga cryptocurrency milik Ripple, XRP, mencatat lonjakan luar biasa sebesar 300% dalam sebulan terakhir.

Sejak awal 2021, ketika XRP diperdagangkan di level $0,22, nilainya telah meningkat hampir 1.000% menjadi $2,37.

Dengan kapitalisasi pasar mencapai $135 miliar, XRP kini menjadi cryptocurrency terbesar keempat di dunia, di bawah Bitcoin, Ethereum, dan Tether.

Baca Juga: XRP dan ADA Menuju $3, Analis Prediksi Altcoin Baru Siap Meledak

Lonjakan ini bahkan melampaui pengembalian 200% saham Nvidia (NVDA) yang terkenal sebagai pelopor AI.

Kenaikan XRP mencerminkan tren umum di pasar cryptocurrency yang mengalami lonjakan minat pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

Komitmen Trump untuk menjadikan AS sebagai “pusat kripto dunia” memicu optimisme terhadap regulasi yang ramah terhadap aset digital.

Dampaknya, Bitcoin sebagai cryptocurrency paling populer, mencatat sejarah dengan menembus level $100.000 untuk pertama kalinya, lebih dari dua kali lipat dibanding awal tahun yang berada di angka $44.000.

Ripple dan Dinamika Hukum XRP

Ripple adalah jaringan pembayaran digital yang menggunakan XRP untuk memfasilitasi transfer uang internasional dengan cepat dan biaya rendah.

Namun, perjalanan XRP tidak sepenuhnya mulus. Pada 2020, SEC menuduh Ripple mengumpulkan $1,3 miliar melalui penjualan XRP tanpa registrasi sebagai sekuritas.

Dalam perkembangan terbaru pada 2023, pengadilan memutuskan bahwa XRP bukan sekuritas ketika diperdagangkan di bursa publik, tetapi dianggap sekuritas jika dijual kepada investor institusi.

Baca Juga: Harga Dogecoin Mengikuti Jejak Bitcoin: Berpotensi Sentuh $0,569, Ini Syaratnya

Putusan ini menjadi pukulan bagi SEC, yang awalnya menuntut denda $2 miliar terhadap Ripple. Namun, pengadilan hanya menjatuhkan denda $125 juta.

Selain itu, upaya SEC untuk mengajukan banding terhadap putusan tersebut ditolak oleh hakim beberapa bulan lalu.

Kritik terhadap SEC semakin meningkat setelah kelompok jaksa agung negara bagian dan DeFi Education Fund mengajukan gugatan yang menuduh SEC bertindak melampaui kewenangan dalam menindak bursa aset digital.

Hal ini diperkirakan akan berdampak pada perubahan kepemimpinan di SEC, dengan Gary Gensler yang akan meninggalkan jabatan sebagai ketua pada Januari 2025.

Figur baru yang lebih pro-kripto, seperti Paul Atkins, disebut-sebut berpeluang menggantikannya. Jika hal ini terjadi, kemungkinan kasus Ripple dapat sepenuhnya dihentikan, memberikan dorongan positif tambahan bagi XRP.

Peluncuran Stablecoin RLUSD, Langkah Strategis Ripple

Salah satu katalis utama pertumbuhan XRP di masa depan adalah peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple.

Baca Juga: 3 Koin Digital yang Berpotensi Lipat Tiga di Akhir Tahun 2024, XRP, ADA dan MTAUR

Stablecoin ini dirancang untuk didukung sepenuhnya oleh aset seperti USD, sekuritas pemerintah, dan setara kas lainnya. Saat ini, RLUSD masih menunggu persetujuan regulasi.

Dengan momentum kuat dalam beberapa bulan terakhir, dukungan regulasi yang potensial, dan peluncuran inovasi baru, XRP diprediksi akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di pasar cryptocurrency.

Ikuti Kami di Google News

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar