LiputanMu.ID – Cerita inspiratif kembali hadir dari sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, kisah datang dari Ashilla Karaz Humaira, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional yang sedang menjalani program pertukaran di University of Granada, Spanyol.
Ashilla terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa IISMA dan akan menjalani studi di sana selama beberapa bulan.
Ashilla berbagi bahwa kuliah di Spanyol adalah salah satu impian terbesarnya. Salah satu hal menarik di Spanyol, menurutnya, adalah kebiasaan dosen yang meminta mahasiswa untuk keluar kelas selama waktu istirahat.
Baca Juga: Jadwal Bola Tanggal 10, 11 dan 12 November 2024: Ada Liverpool vs Aston Villa hingga MU vs Leicester
Bahkan, dosen juga meminta agar mahasiswa tidak menggunakan gawai atau laptop saat istirahat, melainkan benar-benar menikmati waktu jeda dengan berjalan-jalan di sekitar kampus atau bersantai di taman.
“Dengan begitu, para mahasiwa bisa kembali segar dan bisa fokus belajar serta menerima materi. Ini membuat saya kagum dan respect pada budaya belajar mengajar yang ada di negara Spanyol,” kata Ashilla.
Tak hanya itu, Ashilla juga terkesan dengan budaya tapas gratis di Spanyol. Tapas, berupa makanan kecil khas Spanyol, disajikan gratis di berbagai bar dan kafe.
Tapas tersedia dalam beragam jenis dan bahan, mulai dari ikan, kacang-kacangan, sayuran, roti, hingga daging sapi atau ayam.
“Adanya budaya tapas gratis ini menurut saya sangat menyenangkan. Karena kapan lagi bisa menghabiskan waktu bersama teman terdekat sambil makan camilan ringan khas daerah sana dengan gratis. Tanpa sadar adanya budaya tapas ini juga bisa mengenalkan budaya makanan khas Spanyol kepada para turis asing,” katanya.
Baca Juga: Kisah Widiya Yutanti Dosen Komunikasi UMM Saat Jadi Pengajar di Kampus UKW Polandia
Ashilla juga merekomendasikan beberapa tempat sejarah menarik di Granada, seperti Alhambra, Albaicin, dan Katedral Granada.
Menurutnya, meski penduduk di sana tidak selalu tersenyum, mereka tetap ramah dan suka menyapa orang yang mereka kenal maupun turis asing dengan sapaan seperti ‘hola’ atau ‘buenas’.
erakhir, Ashilla mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menerima beasiswa ini. Dia juga berterima kasih kepada UMM yang selalu memberikan dukungan dan informasi dengan baik. Sekarang, ia merasa lebih terbuka terhadap keberagaman di sekitarnya.
“Semoga apa yang saya dapat di sini memberikan hal baik dan bermanfaat saat saya pulang nanti,” tegasnya.