LiputanMu.ID – Google siap menghadirkan perubahan besar pada teknologi pencariannya pada tahun 2025 mendatang.
CEO Google, Sundar Pichai, mengungkapkan rencana ini dalam acara DealBook Summit yang digelar oleh The New York Times.
Versi terbaru mesin pencari ini akan mampu menangani pertanyaan yang jauh lebih kompleks, seiring dengan peningkatan kemampuan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga:Â Awas! 15 Aplikasi SpyLoan Berbahaya Ditemukan di Google Play, Ada yang Dari Indonesia
Perang Besar AI
Fitur pencarian kini didukung oleh teknologi rangkuman berbasis AI di beberapa negara dan pembaruan pada Google Lens yang memungkinkan pencarian berbasis video.
Dalam diskusi di acara tersebut, Pichai menanggapi pernyataan CEO Microsoft, Satya Nadella, yang menganggap Google hanya sebagai “favorit sementara” dalam persaingan AI.
Menanggapi hal itu, Pichai menekankan bahwa Google menggunakan model AI yang sepenuhnya dikembangkan sendiri, berbeda dengan Microsoft yang bergantung pada teknologi OpenAI.
Transformasi ini didorong oleh pengembangan model AI internal Google bernama Gemini, yang dirancang untuk bersaing dengan Microsoft, OpenAI, dan mesin pencari berbasis AI lainnya seperti Perplexity.
Baca Juga:Â Tiga Tokoh Utama di Balik NotebookLM Tinggalkan Google untuk Rintis Startup Baru
Pichai juga menyebutkan bahwa industri AI baru memasuki tahap awal revolusi besar, meskipun ia memperkirakan perkembangan AI akan melambat pada 2025.
Namun, di tengah upaya inovasi, Google menghadapi tantangan hukum yang berpotensi memaksa perusahaan untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran.