LiputanMu.ID – Tarif tol Surabaya Mojokerto 2025 saat ini berkisar antara Rp 50 ribuan hingga Rp 121 ribuan tergantrung pada jenis kendaraan yang digunakan untuk melintas.
Tol Surabaya–Mojokerto (Sumo) merupakan jalur tol strategis di Jawa Timur yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Mojokerto, salah satunya melalui akses masuk di Warugunung.
Dari pintu tol Warugunung, pengguna tol dapat melaju ke arah barat melewati ruas tol sepanjang kurang lebih 39 kilometer hingga keluar melalui Gerbang Tol Mojokerto Barat.
Baca Juga: Tarif Tol Surabaya Krian 2025, Masuk Via Gerbang Warugunung Golongan 1-5
Perjalanan ini umumnya dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 hingga 50 menit, tergantung kondisi lalu lintas.
Manfaat Tol Surabaya Mojokerto
- Mempercepat waktu tempuh antara Surabaya dan Mojokerto, hanya sekitar 40–50 menit.
- Mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan arteri seperti Jalan Raya Porong dan Bypass Krian.
- Meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, terutama kawasan industri dan pemukiman.
- Mendukung distribusi barang dan logistik lebih efisien, khususnya bagi pelaku usaha.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sepanjang koridor tol.
- Meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara melalui infrastruktur jalan bebas hambatan.
Tarif Tol Surabaya Mojokerto 2025
Tarif tol ditentukan berdasarkan golongan kendaraan. Berikut adalah daftar tarif tol dari Surabaya menuju Kota Mojokerto:
| Golongan Kendaraan | Tarif (Rp) |
|---|---|
| Golongan I (mobil pribadi, bus kecil) | Rp 50.500 |
| Golongan II (truk kecil) | Rp 82.500 |
| Golongan III (truk sedang) | Rp 82.500 |
| Golongan IV (truk besar dengan 4 gandar) | Rp 121.000 |
| Golongan V (truk besar dengan lebih dari 4 gandar) | Rp 121.000 |
Catatan: Tarif dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Baca Juga: Tarif Tol Surabaya Malang 2025, Masuk Waru Keluar Via Pintu Tol Singosari
Dengan tarif Tol Surabaya Mojokerto yang terjangkau diharapkan mempermudah mobilitas warga serta distribusi logistik antar kota, sekaligus menjadi alternatif tercepat dibandingkan jalur arteri biasa yang lebih padat.
