Niantic Siap Lepas Divisi Game, Pokemon Go Dikabarkan Dijual Seharga Rp55 Triliun?

LiputanMu.ID – Sejak diluncurkan pada 2016, Pokémon Go menjadi salah satu gim paling fenomenal di dunia, memecahkan rekor unduhan dan menciptakan kegemparan di berbagai belahan dunia.

Redaksi 2

Geek

Pokemon Go Dikabarkan Dijual Seharga Rp55 Triliun
Pokemon Go Dikabarkan Dijual Seharga Rp55 Triliun

LiputanMu.ID – Sejak diluncurkan pada 2016, Pokémon Go menjadi salah satu gim paling fenomenal di dunia, memecahkan rekor unduhan dan menciptakan kegemparan di berbagai belahan dunia.

Kini, setelah sembilan tahun beroperasi, pengembang gim tersebut, Niantic Inc., dikabarkan tengah bersiap untuk menjual divisi gim mereka kepada Scopely Inc., perusahaan yang dimiliki oleh Arab Saudi.

Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa nilai transaksi ini diperkirakan mencapai angka fantastis, yaitu 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp55 triliun.

Baca Juga: 25 Kode Redeem Avatar World Pazu Terbaru Februari 2025, Ada Paket Gamers Premium!

Hingga kini, Niantic belum memberikan pernyataan resmi terkait rumor ini.

Perjalanan John Hanke dan Kesuksesan Pokémon Go

Penjualan Pokémon Go menjadi babak terbaru dalam perjalanan panjang salah satu CEO paling visioner di dunia gim, John Hanke.

Pada 2001, ia mendirikan perusahaan teknologi pemetaan bernama Keyhole, yang kemudian diakuisisi oleh Google. Teknologi yang dikembangkan oleh Keyhole menjadi dasar bagi Google Earth dan Google Maps.

Pada 2010, setelah sukses besar di Google, Hanke membentuk tim yang berfokus pada masa depan gim berbasis realitas tertambah (augmented reality).

Tiga tahun kemudian, mereka merilis Ingress, gim realitas tertambah pertama berskala global. Gim ini meraih tujuh juta pemain dalam waktu dua tahun, tetapi lebih dikenal sebagai konsep dasar bagi inovasi berikutnya.

Pada 2015, Hanke memisahkan timnya dari Google dan mendirikan Niantic sebagai perusahaan independen.

Setahun kemudian, Niantic meluncurkan Pokémon Go bekerja sama dengan Google, Nintendo, dan The Pokémon Company.

Dalam waktu singkat, gim ini meraih kesuksesan luar biasa dengan lebih dari 500 juta unduhan hingga akhir 2016.

Tantangan dan Fokus Baru Niantic

Setelah kesuksesan Pokémon Go, Hanke sering berbicara di berbagai konferensi mengenai potensi besar realitas tertambah untuk menghubungkan dunia nyata dengan dunia digital.

Ia membayangkan masa depan di mana teknologi ini menciptakan pengalaman sosial bersama dalam dunia virtual yang dipadukan dengan dunia fisik.

Namun, pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada 2020 mengubah segalanya.

Dengan banyaknya pemain yang harus tetap di rumah, industri gim berbasis realitas tertambah menghadapi tantangan besar. Dampaknya, Niantic terpaksa membatalkan sejumlah proyek.

Pada 2023, perusahaan ini melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 230 karyawan, atau sekitar 25% dari total tenaga kerjanya.

Hanke mengakui bahwa pasar realitas tertambah berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan dan menyatakan bahwa perusahaan akan kembali memfokuskan sumber daya mereka pada Pokémon Go.

Kini, tampaknya Niantic akan kembali ke akar pendirian mereka yakni teknologi pemetaan. Selama bertahun-tahun, berbagai aplikasi yang dikembangkan oleh Niantic telah mengumpulkan data geospasial dalam jumlah besar guna menciptakan model spasial yang lebih cerdas.

Baca Juga: 7 Cara Mendapat Uang Lewat Bermain Game 2025, Modal Skill Jadi Jutawan!

Pada November 2023, dua ilmuwan Niantic, Eric Brachmann dan Victor Adrian Prisacariu, mengungkapkan perkembangan terbaru mereka dalam teknologi pemetaan digital.

Mereka menyebut konsep baru bernama Large Geospatial Model, yaitu sistem kecerdasan buatan berbasis data spasial yang mampu memahami dan menghubungkan berbagai lokasi secara global.

Jika benar terjadi, penjualan Pokémon Go akan menjadi tonggak penting dalam sejarah gim berbasis realitas tertambah, sekaligus menandai pergeseran strategi Niantic dari industri gim ke teknologi pemetaan. Bagaimana masa depan Pokémon Go di tangan pemilik baru? Kita tunggu perkembangan berikutnya.

Ikuti Kami di Google News

Related Post

Tinggalkan komentar