LiputanMu.ID – Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan diri, seperti AC internal.
Saat suhu tubuh meningkat karena panas atau aktivitas fisik, kelenjar keringat di kulit melepaskan cairan yang, ketika menguap, membantu menurunkan suhu tubuh.
Namun, jumlah keringat bisa sangat bervariasi antara individu. Ada yang hanya sedikit lembap di ketiak, sementara yang lain merasa tubuhnya seperti bisa mengisi kolam renang (meskipun itu mungkin berlebihan).
Baca Juga: Enak Buat Jus, Ini 7 Manfaat Buah Belimbing Bagi Kesehatan Tubuh Anda
Apa Itu Keringat Berlebih?
Jumlah keringat yang dianggap normal bergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Usia: Anak-anak cenderung berkeringat lebih sedikit dibandingkan orang dewasa.
- Jenis kelamin: Pria biasanya lebih banyak berkeringat dibandingkan wanita.
- Aktivitas fisik: Orang yang aktif secara fisik cenderung lebih banyak berkeringat.
Rata-rata, seseorang bisa berkeringat hingga 300 mililiter per jam pada suhu 30°C dengan kelembapan 40%. Namun, keringat berlebih yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa menjadi tanda hiperhidrosis, kondisi medis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Hiperhidrosis biasanya melibatkan ketiak, tangan, kaki, kepala, atau selangkangan. Kondisi ini bisa menjadi gejala masalah medis lain, seperti tiroid yang terlalu aktif, demam, atau menopause.
Tetapi, hiperhidrosis primer seringkali tidak memiliki penyebab yang jelas, meskipun stres, panas, olahraga, tembakau, alkohol, dan makanan pedas bisa menjadi pemicunya.
Bagaimana Mengatasinya?
Jika keringat berlebih menjadi masalah, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:
1. Gunakan Antiperspiran
Antiperspiran, terutama yang mengandung aluminium, adalah lini pertama pertahanan untuk mengurangi keringat.
Bahan seperti aluminium klorida membentuk penyumbat sementara di saluran keringat, mengurangi jumlah keringat yang mencapai permukaan kulit.
Baca Juga: 10 Manfaat Gula Aren Bagi Kesehatan, Bisa Lebih Baik dari Gula Pasir?
Pilih produk dengan konsentrasi aluminium yang lebih tinggi untuk efektivitas, tetapi ingat bahwa ini dapat menyebabkan iritasi kulit.
2. Kendalikan Panas Tubuh
Menjaga tubuh tetap sejuk dapat membantu mengurangi produksi keringat. Hindari mandi air panas yang lama, gunakan pakaian longgar dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun, dan bawa kipas tangan kecil untuk mempercepat penguapan keringat.
Saat berolahraga, gunakan handuk basah atau kain berisi es di leher, kepala, atau pergelangan tangan untuk menurunkan suhu tubuh.
3. Konsultasi dengan Dokter
Jika langkah awal tidak cukup, konsultasikan dengan dokter. Beberapa obat dapat membantu mengatur produksi keringat, meskipun ada risiko efek samping seperti mulut kering, penglihatan kabur, atau sembelit.
4. Suntikan Botulinum Toxin
Suntikan botulinum toxin (Botox) dapat menghambat saraf yang mengontrol kelenjar keringat hingga beberapa bulan.
Biasanya ini direkomendasikan untuk ketiak dan dilakukan oleh dokter kulit. Perawatan ini dapat dilakukan hingga tiga kali setahun, tetapi biayanya cukup tinggi jika dilakukan secara privat.
5. Iontophoresis
Prosedur ini melibatkan aliran listrik lemah melalui air ke kulit untuk mengurangi keringat di tangan, kaki, atau ketiak.
Metode ini efektif tanpa perlu obat, suntikan, atau operasi. Anda juga bisa membeli alatnya sendiri untuk digunakan di rumah, yang cenderung lebih murah.
6. Operasi
Operasi untuk memotong saraf tertentu di tangan bisa menghentikan keringat di area tersebut. Meski efektif, ini bisa menyebabkan keringat berlebih di area tubuh lain. Diskusikan pilihan ini dengan dokter Anda.
7. Terapi Microwave
Terapi ini menghancurkan kelenjar keringat menggunakan energi microwave sehingga kelenjar tidak berfungsi lagi.
Meski masih jarang, metode ini cukup efektif tetapi menyakitkan, dan biasanya hanya tersedia di beberapa pusat kesehatan swasta.
Baca Juga: Daftar Klinik dan Dokter Spesialis Anak di Kabupaten Jember, Lengkap Kontak dan Alamat
Jika keringat berlebih mengganggu aktivitas dan kenyamanan Anda, ada berbagai solusi yang dapat dicoba, dari penggunaan antiperspiran hingga konsultasi dengan dokter untuk langkah lebih lanjut.
Pilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan diskusikan dengan profesional medis untuk mendapatkan hasil terbaik.