Lukisan Robot Ai-Da Terjual Lebih dari Rp 17,3 Miliar Dalam Lelang Seni

LiputanMu.ID – Sebuah lukisan yang diciptakan oleh robot bernama Ai-Da terjual seharga $1,08 juta (sekitar Rp 17,3 miliar) dalam sebuah lelang seni pada Kamis lalu. Lukisan

Redaksi

Sains

Robot Ai-Da Saat Berfoto dengan Lukisannya yang Laku 17,3 Miliar
Robot Ai-Da Saat Berfoto dengan Lukisannya yang Laku 17,3 Miliar

LiputanMu.ID – Sebuah lukisan yang diciptakan oleh robot bernama Ai-Da terjual seharga $1,08 juta (sekitar Rp 17,3 miliar) dalam sebuah lelang seni pada Kamis lalu. Lukisan ini menjadi karya seni termahal yang pernah dijual yang diciptakan oleh robot mirip manusia.

Lukisan berjudul “AI God: Portrait of Alan Turing” ini menggambarkan Alan Turing, seorang jenius matematika asal Inggris yang banyak memberikan ide-ide penting yang mempengaruhi perkembangan komputer modern. Turing juga berperan besar dalam pengembangan awal pemikiran mengenai Kecerdasan Buatan (AI).

Potret Turing ini dijual melalui lelang di Sotheby’s, New York. Awalnya, lukisan ini diperkirakan akan terjual dengan harga antara $120.000 hingga $180.000 (sekitar Rp 1,9 miliar hingga Rp 2,8 miliar).

Baca Juga: Remaja Crypto Viral Usai Melakukan “Rug Pull” Senilai Rp 460 Juta pada Livestream

Namun, antusiasme yang tinggi dari para pembeli membuat harga akhir melonjak jauh melebihi perkiraan.

Lukisan ini adalah karya Ai-Da, robot yang didesain mirip manusia yang dapat melukis dan berpartisipasi dalam percakapan.

Makna Penciptaan Ai-Da

Ide penciptaan Ai-Da berasal dari Aidan Meller, seorang pria asal Inggris yang sebelumnya mengelola galeri seni. Meller bekerja bersama hampir 30 orang untuk merancang dan memrogram Ai-Da.

Nama Ai-Da sendiri memiliki makna yang cerdas – “AI” merujuk pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), sementara “Da” diambil dari nama Ada Lovelace, seorang matematikawan terkenal dari abad ke-19 yang dianggap sebagai programer komputer pertama di dunia.

Ai-Da dirancang dengan tampilan seorang wanita berambut hitam pendek. Robot ini dilengkapi dengan kamera yang memungkinkannya untuk “melihat” dan menggunakan lengan robot untuk melukis, baik dengan pena atau kuas.

Selain itu, dengan menggunakan alat AI seperti ChatGPT, Ai-Da juga mampu berbicara, sehingga dapat melakukan wawancara dan menjawab pertanyaan mengenai karya seninya.

Baca Juga: Instrumen Energi Gelap DESI Buktikan Teori Einstein tentang Gravitasi Tetap Benar

Menurut Meller, Ai-Da tidak hanya melukis apa yang diperintahkan. Sebelum mulai melukis, Ai-Da berdiskusi dengan asistennya tentang tema yang akan digambar.

Dalam kasus lukisan Turing, mereka membahas konsep penggunaan “AI untuk kebaikan”, dan Ai-Da memilih Turing sebagai subjek karena kontribusinya dalam mengembangkan komputer dan AI. Lukisan ini didasarkan pada foto Turing yang dilihat oleh Ai-Da melalui kameranya.

Ai-Da kemudian menggunakan lengan lukisannya untuk membuat 15 lukisan dengan berbagai bagian wajah Turing. Setiap lukisan memakan waktu enam hingga delapan jam untuk diselesaikan.

Lukisan-lukisan tersebut berukuran sekitar dua lembar kertas notebook yang disusun berdampingan, ukuran maksimal yang bisa dicapai oleh lengan Ai-Da.

Akhirnya, Ai-Da memilih tiga lukisan terbaik untuk digabungkan menjadi potret final. Setelah selesai, lukisan tersebut diperbesar dengan menggunakan printer 3D untuk menghasilkan karya seni berukuran penuh.

Meskipun tidak semua orang menganggap Ai-Da sebagai seniman sejati, Meller menjelaskan bahwa itu justru bagian dari tujuan penciptaan robot ini.

Baca Juga: Penemuan Fosil di Jerman Ungkap Sejarah Reptil Terbang era Dinosaurus

Menurutnya, Ai-Da adalah “cermin” dari masa depan, dan karyanya dapat memicu orang untuk berpikir tentang bagaimana AI mengubah dunia.

Mengenai hasil penjualan, Meller menyatakan bahwa dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan Ai-Da menjadi robot seniman yang lebih baik.

“Dia terus diperbarui,” ujar Meller.

“Saat ini dia sudah memiliki lengan lukis ketiganya.” tutupnya.

Ikuti Kami di Google News

Related Post

Tinggalkan komentar